Senin, 28 Mei 2018

Tolo-I Jeneponto: Pembangkit Listrik Tenaga Angin Terbesar Kedua, Progress Capai 65%

MAKASSAR - Pemandangan tak biasa terlihat di sepanjang jalan dari pelabuhan Kota Makassar menuju Desa Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Baling-baling (blade) berukuran panjang 63 meter tampak menutupi badan jalan, secara perlahan diangkut ke lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-I sejak Minggu (18/2) malam dengan menggunakan truk khusus.


Truk pengangkut baling-baling ini melalui beberapa medan yang cukup sulit, apalagi jarak ke lokasi mencapai 99 kilometer dari Kota Makassar. Tak jarang di beberapa titik diperlukan penataan ulang kabel dan pepohonan untuk melancarkan pengiriman baling-baling.

Apalagi dimensi dari tiap baling-baling tersebut terbilang sangat besar, tidak hanya panjang yang mencapai 63 meter, lebarnya pun hingga 5 meter dengan berat hingga 80 ton. Pengangkutan satu buah baling-baling kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 10 jam.

Rencananya, pada PLTB Tolo-I ini akan dipasang 20 turbin angin dengan masing-masing kapasitas 3,6 Megawatt (MW), sehingga total kapasitas pembangkit mencapai 72 MW. Tak kurang dari 60 baling-baling akan dikirim ke lokasi proyek hingga akhir April 2018. Model turbin yang dipasang di PLTB ini memakai jenis Siemens DD On-Shore 3,6 WTG dimana 2 unit transformator Siemens selesai dipasang dengan kapasitas masing-masing 45 MVA.

Saat ini, pekerjaan PLTB dengan investasi sebesar USD 160,7 juta itu telah memasuki tahap pemasangan tower dan turbin. Hari demi hari, proyek strategis pembangunan PLTB terus dikebut. Hingga 23 Februari 2018, progres proyek secara keseluruhan mencapai sekitar 65%.

Dari total 20 Wind Turbin Generator (WTG) yang ditargetkan terpasang, 11 diantaranya telah selesai proses pengecoran pondasi tower dengan volume 750 m3 beton, diameter 26,6 meter dan kedalaman 4 meter. Sementara, sisa turbin dalam tahap pembesian.

Nantinya, pembangkit berbasis angin tersebut akan terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 kV. Sebanyak 4 dari 10 tower transmisi 150 kV telah selesai dibangun, yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto. Sedangkan control dan service building masih dalam proses pengerjaan.

PLTB Tolo-I dihasilkan dari kecepatan angin sebesar 6 m/s yang merupakan potensi angin cukup besar untuk dikembangkan secara komersial. Penandatangan jual beli atau Power Purchase Agreement (PPA) diteken oleh Perusahaan Listrik Negara bersama PT. Energi Bayu Jeneponto sejak tanggal 14 November 2016 dengan harga jual listrik 10,89 USD cent/kWh.

Berdasarkan PPA tersebut, proyek akan selesai dan Commercial Operation Date (COD) pada 14 November 2019. Hadirnya PLTB Tolo-I Jeneponto akan melengkapi keberadaan PLTB Sidrap untuk meningkatkan kontribusi energi berbasis angin di Indonesia, disamping semakin meningkatkan kehandalan kelistrikan di Sulawesi Selatan, yang saat ini rasio elektrifikasinya telah mencapai 99,12 persen. (NA/KO)

Baca selanjutnya »

Rabu, 14 Februari 2018

Indonesia Berkomitmen Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pembangkit Listrik

Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan mendorong munculnya Program 35.000 MW. Program ini diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi serta menyokong ketahanan energi di Indonesia. Di samping itu, program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi dengan membuka lapangan kerja serta menggerakkan industri dan komunitas setempat. Sebagian besar program ini masih mengandalkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Pemerintah Indonesia menyadari dampak yang dapat ditimbulkan olehnya terkait peningkatan karbon emisi dan perubahan iklim. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk menerapkan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan pada pembangkit listrik.


"Hingga 2025, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara masih mendominasi bauran energi Indonesia, yakni sekitar 50%. Akan tetapi, pertimbangan lingkungan akan tetap menjadi komitmen pemerintah dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Munir Ahmad saat membuka Clean Coal Technology (CCT) Seminar di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (18/1). Seminar ini diselenggarakan oleh Japan Coal Energy Center (JCOAL) dan didukung oleh Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Munir menyampaikan bahwa ketersediaan batu bara yang cukup melimpah dan nilainya yang ekonomis dibutuhkan bagi pengembangan kelistrikan di Indonesia. Negara-negara di ASEAN juga memiliki pandangan yang sama bahwa batu bara masih penting bagi perkembangan dan pertumbuhan sektor ketenagalistrikan. Dengan demikian, Munir melanjutkan, ASEAN mendukung pemanfaatan batu bara pada pembangkit listrik sebagai sumber energi primer yang terjangkau, cukup dalam jumlah, dan mudah untuk ditransportasikan.

"Pemerintah Indonesia mendukung pemahaman yang lebih baik atas batu bara serta pendekatan yang lebih bersih untuk meningkatkan citra batu bara melalui promosi teknologi batu bara bersih (CCT)," ungkap Munir.

Senada dengan Munir, Senior Executive Director JCOAL Masamichi Hashiguchi juga mendukung teknologi yang lebih bersih dalam pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi. Menurutnya, daripada menghindari pemanfaatan batu bara, lebih baik memikirkan cara agar teknologi yang dipakai dapat membantu mengurangi emisi karbon.

Terkait pengurangan emisi karbon, Kepala Subdirektorat Perlindungan Ketenagalistrikan Benhur P.L. Tobing dalam paparannya menyebutkan bahwa di masa mendatang, pengembangan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Jawa akan menggunakan teknologi High Efficiency Low Emission (HELE) atau CCT seperti super critical (SC) boiler dan ultra super critical (USC) boiler.


"Ada delapan lokasi pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Jawa yang akan dikembangkan menggunakan USC boiler dengan total kapasitas 10,900 MW dan enam lokasi di Jawa dan Sumatera yang akan dikembangkan dengan SC boiler dengan total kapasitas 5,499 MW," Benhur menjelaskan. Saat ini, kata Benhur, ada empat pembangkit di Indonesia yang menggunakan SC boiler, yakni PLTU Paiton 3, PLTU Cirebon, PLTU Adipala, dan PLTU Banten (PT LBE).

Dalam seminar ini diperkenalkan teknologi baru yang lebih bersih dan ramah lingkungan untuk pembangkit listrik. Selain itu, ada pula pameran dari pihak pemerintah dan swasta yang melengkapi jalannya seminar CCT ini. Ditjen Ketenagalistrikan turut andil dalam pameran dengan memperkenalkan kebijakan dan regulasi terbaru bidang ketenagalistrikan. (AMH)

Baca selanjutnya »

Selasa, 12 Desember 2017

Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia: 54 Titik SPLU Telah Dipasang di Makassar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan upaya untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Pendorongnya adalah selain menjadi arahan Presiden Joko Widodo, juga untuk mengendalikan peningkatan laju kendaraan berbahan bakar fosil. Demikian yang diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup KESDM Satry Nugraha pada acara Talkshow Mengenal Lebih Dekat Kendaraan Listrik di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (17/10). 

"Kendaraan listrik ini juga akan mendukung konsep penggunaan clean energy di Indonesia, pendorongnya tentunya karena peningkatan kendaraan berbahan bakar fosil. Hari ini mudah-mudahan kita bisa lebih mengenal kendaraan listrik yang lebih friendly dengan lingkungan", papar Satry.

Dari sisi regulasi, Kementerian ESDM sedang menyiapkan payung hukum penggunaan mobil listrik melalui Peraturan Presiden yang saat ini sedang dibahas dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"Perpresnya masih dibahas bersama dengan Kemenkumham, target di bauran energi 2025 itu 23%, saat ini kita masih sosialisasikan lebih dekat apa itu kendaraan listrik. Dari segi lingkungan akan signifikan mengurangi polusi udara", tambah Satry.

Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia mendapat sambutan yang positif dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Gubernur Sulawesi Selatan Syahril Yasin Limpo mengungkapkan keseriusannya dalam pengembangan kendaraan listrik di Sulawesi Selatan sehingga dapat mendukung clean energy dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan (EBT) yang melimpah di Indonesia, khususnya wilayah Sulsel.

"Negara dan Pemerintah akan memilih kebijakan yang efektif dan efisien untuk masyarakat, Sulsel mengajak KESDM untuk uji coba kendaraan listrik, karena menggunakan sumber daya energi terbarukan, saya kira sumber EBT ini berlimpah dan paling cocok untuk di Indonesia," ungkap Syahril.

Dari sisi kesiapan infrastruktur kelistrikan, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat Bob Syahril menyatakan kesiapannya untuk mendukung kendaraan listrik. Di wilayah Sulawesi Selatan, sudah dipasang sebanyak 57 titik Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), 54 titiknya ada di Makassar.

"Rasio elektrifikasi disini sudah 94%, artinya rata-rata masyarakat sudah mendapatkan listrik, tahun depan di Sulsel kapasitas daya listriknya melebihi 500 MW. Sudah dipasang 57 titik SPLU, 54 titiknya di Makassar, kita sangat siap dan akan menjadi salah satu mercusuar proyek kendaraan listrik, akan terbukti disini," papar Bob.

Menanggapi kesiapan infrastruktur listrik tersebut, Gubernur Syahril menambahkan dan optimis bahwa Provinsi Sulsel akan memiliki pabrik mobil listrik pada 3-5 tahun mendatang. "Mungkin 3-5 tahun kedepan pabrik mobil listrik yang pertama ada di Sulsel", tambah Syahril.

Pada talkshow yang diadakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Makassar ke 348 ini juga menghadirkan perwakilan dari Kementerian Perindustrian yang juga akan mengawal pengembangan mobil listrik di Indonesia. Direktur Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Putu Juliardika mengungkapkan apresiasinya kepada Pemprov Sulsel yang sangat inisiatif semangat mengembangkan kendaraan listrik. "Terima kasih Sulsel sangat apresiasi dan inisiatif untuk mensosialisasikan kendaraan listrik. Keunggulan kendaraan listrik ini sangat responsif, dan akseleratif. Selain itu Sulsel adalah daerah yang cukup bagus mengembangkan kendaraan listrik, karena EBT melimpah, ini menjadi catatan kami untuk bekerja bersama-sama mudah-mudahan ini menjadi contoh daerah lain", ujarnya.


Dukungan Pemerintah akan pengembangan kendaraan listrik juga mendapat sambutan positif dari kalangan pengusaha. Viar Motor, perusahaan Indonesia yang berlokasi di Semarang ini sudah melaunching motor listrik pada Pertengahan Juni 2017, dan sudah mengantongi izin legal. "Viar Motor bekerjasama dengan Jerman dan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk memproduksi motor listrik, saat ini sedang meningkatkan kapasitas produksi hingga 200 ribu unit untuk 1 tahun, dan sudah punya legalitas jalanan", jelas Yucuanto Susetyo yang merupakan perwakilan dari Viar Motor.

Selama proses pengembangan kendaraan listrik ini, Kementerian ESDM telah melakukan pertemuan-pertemuan baik yang berbentuk focus group discussion (fgd) juga dalam bentuk talkshow dengan mengundang peserta dari pemerintah daerah, instansi terkait, pengusaha, asosiasi, akademisi untuk membahas percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan memimpin pertemuan pembahasan regulasi Perpres Mobil Listrik di Nusa Dua, Bali pada Agustus 2017. (BAM)

Baca selanjutnya »

Selasa, 14 November 2017

Jual Anti Petir / Penangkal Petir Gent Tipe A (150 Meter) - Celebes Teknik | Tokopedia

Jual Anti Petir / Penangkal Petir Gent Tipe A (150 Meter) - Celebes Teknik | Tokopedia: Jual Anti Petir / Penangkal Petir Gent Tipe A (150 Meter), Lightning Protection dengan harga Rp 4.900.000 dari toko online Celebes Teknik, Tallo. Cari produk anti petir lainnya di Tokopedia. Jual beli online aman dan nyaman hanya di Tokopedia.
anti petir makassar
Penangkal Petir Electrostatic GENT
Anti Petir / Penangkal Petir Gent Tipe A (150)

GENT Anti Petir / Penangkal Petir
Penangkal petir merek Gent bekerja dengan sistem Early Streamer Emission (ESE) dimana teknologi tersebut sudah diakui dan digunakan di negara- negara Eropa. Penangkal ini dipasang di bagian paling atas gedung dengan proteksi sistem kerja Elektrostatis yang berfungsi melindungi area gedung.

Berdasarkan radius proteksinya, merek Thomas memiliki 3 tipe, yaitu :
Air Terminal Merek Gent Tipe A, dengan jarak radius proteksi 150 meter
Air Terminal Merek Gent Tipe B, dengan jarak radius proteksi 75 meter
Air Terminal Merek Gent Tipe C, dengan jarak radius proteksi 35 meter

Produk ORIGINAL 100%, Garansi 2 Tahun. Standard SNI, SPLN, LMK, LIPI.

Baca selanjutnya »

Jual Genset Honda FA6500X 5kVA 220V 1 Phase - Celebes Teknik | Tokopedia

Jual Genset Honda FA6500X 5kVA 220V 1 Phase - Celebes Teknik | Tokopedia: Jual Genset Honda FA6500X 5kVA 220V 1 Phase, Genset Honda dengan harga Rp 13.250.000 dari toko online Celebes Teknik, Tallo. Cari produk lainnya di Tokopedia. Jual beli online aman dan nyaman hanya di Tokopedia.
harga jual genset honda FA6500X
Genset Honda FA6500X

Genset HPPI FA6500X adalah generator seri yang terjangkau dan bertenaga dari PT Honda Power Products Indonesia, dengan Mesin GX390, fitur FA6500X: Dengan Fitur Ramah Lingkungan - Mudah Start - Sistem Pengatur AVR - Hemat Bahan Bakar - Oil Alert.

Genset Honda Tipe FA6500X, Spesifikasi :
Model :HPPI FA6500X

Mesin
Model Mesin : GX390
Volume Silinder : 398 cc
Output Maksimal : 13 HP
Sistem Peringatan Oli : Ya
Sistem Penyalaan : Recoil & Elektrik
Kapasitas Oli : 1.1 l

Genset
Sistem Pengaturan : AVR
Phase : Tunggal
Nilai Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50HZ
Rata Rata AC Output : 5.0 kVA
Maksimum AC Output : 5.5 kVA
Lain Lain
Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 18.5 l
Ukuran P x L x T (mm) : 684 (684)* x 533 (533)* x 538 (555)*
Waktu Penggunaan Berkelanjutan : 6.9 Jam
Baca selanjutnya »