Sabtu, 19 November 2016

Malea Energy Kembangkan PLTA Tana Toraja

Mengantisipasi mulai menipisnya cadangan energi berbasis fosil, sejumlah pihak mulai mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu komponen usaha bisnis yang berkomitmen pengembangan EBT adalah adalah Kalla Group. Jaringan bisnis ini banyak bergerak di sektor,pembangkit listrik EBT. Meski investasi yang tinggi, Pembangkit listrik yang dibangun grup bisnis yang dirintis Haji Kalla ini terus ekspansi ke seluruh Indonesia.


Tak tanggung-tanggung, Kalla Group tengah menggarap 4 lokasi proyek PLTA yang kapasitasnya direncanakan sampai 1.535 megawatt (MW). Tiga proyek PLTA berada di Pulau Sulawesi yakni Poso sebesar 655 MW, Toraja 180 MW, dan Mamuju 450 MW. Sisanya ada di Kerinci Provinsi Jambi dengan kapasitas 250 MW.

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.

Managing Director PT Malea Energy, Afifuddin Kalla menyatakan komitmen untuk merealisasikan proyek Jokowi dalam mensukseskan 35.000 MW. Salah satu langkah yang dibuatnya adalah melakukan kerjasama dengan PT Toshiba Asia Pacific Indonesia (TAPI).

"Kami berkomitmen untuk terus mensukseskan program Pak Jokowi. Salah satunya kerja sama dengan Toshiba nantinya untuk perlengkapan pendukung dalam membangun PLTA Malea 2 x 45 megawatt di Tana Toraja, Sulawesi Selatan agar bisa lancar," kata Afif kepada sejumlah media.

Ia meyakini bahwa kontraknya tiga tahun dengan Toshiba nantinya akan berjalan lancar dan menyukseskan salah satu program pemerintahan Jokowi.

"Toshiba sudah terbukti handal di beberapa PLTA di Indonesia. Kedepannya akan mau pemesanan spare part dan lainnua juga sudah mudah karena adanya kerjasama ini," tutur Afif yang kini menjabat sebagai Ketua BPC HIPMI Jakarta Timur ini.

Afif yang juga Calon Ketua Umum HIPMI Jaya ini meminta bahwa pemerintah harus terus menjaga iklim investasi dalam program 35.000 MWkarena memberikan dampak besar bagi perekonomian negara. Ia meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus profesional terlebih lagi jika menyangkut dengan iklim investasi di sektor listrik di negeri ini.

"Bisa dibayangkan jika perekonomian Indonesia berkembang pesat, namun kebutuhan listrik tidak memadai. Kami harap PLN bisa terus konsisten profesional karena hasil dari pekerjaan ini sangat dibutuhkan rakyat secepatnya," tandasnya.

Kerjasama yang pertama kali dilakukan Toshiba dengan pengembang swasta ini dihadiri oleh Presiden Direktur PT. Toshiba Asia Pacific Indonesia (TAPI) dari Jepang, Sinpei Yamagishi.

Link Source : http://www.indopetronews.com/2016/10/malea-energy-gandeng-toshiba-kembangkan.html

Tidak ada komentar :

Posting Komentar